Bu Nyai Adalah Ibu Kehidupan Santri dan Umat (Catatan Menyambut Awal Bersatunya Bu Nyai, Umi dan Nawaning Pilar Kekuatan Negeri, RMI Kab. Nganjuk)
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7FGt3bkHgYpfK1JBHD66wB4-ALL18-BPsqRoSFOzZHetmMLi3boD2mHfGvHO1WOXabA2-v95JNuFY9pTE57D3tzAHmyhrmRDGUsBQMIFl7ZPj0euSffnMOZ3dEb41QLcnCqzot_DXHYM/w400-h400/WhatsApp+Image+2021-08-29+at+10.14.59.jpeg)
BU NYAI ATAU UMI, DAN NING ADALAH IBU KEHIDUPAN SANTRI DAN UMAT Agustus 2021 Oleh : Dra. Nihayatul Laili Yuhana, M.Pd.I “Perempuan merupakan permata kehidupan. Jiwa perempuan menjadi cawan autobiografi bagi kehidupan generasinya . Kasih sayang dan naluri keibuan serta kompetensi seorang perempun adalah rumah bagi jiwa-jiwa jernih keluarganya. Perempuan adalah pilar negeri. Perempuan adalah ibu kehidupan.." Tulisan-tulisan ilmiah dalam berbagai media yang ada jarang sekali mengangkat gambaran perempuan sebagai figur penting atau tokoh besar dalam dunia pendidikan Islam pondok pesantren. Sebaliknya di dalam berbagai karya tulis tentang pesantren kecenderungan mengutamakan laki-laki adalah selalu dikedepankan. Hal ini senada dengan kesimpulan penelitian seorang cendekia perempuan dari Aceh, Eka Srimulyani (2009). Absennya figur-figur hebat perempuan dari literasi ilmiah tentang dunia pendidikan pesantren sangat kontras dengan kenyataan yang ada. Karena justeru ...