Hikmah 'Asyura

HIKMAH 'ASYURA 10 MUHARRAM

Agustus 2021

Oleh :

Dra. Nihayatul Laili Yuhana, M.Pd.I

PENYULUH AGAMA ISLAM FUNGSIONAL 

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN NGANJUK

Hari 'Asyura atau hari ke-10 di bulan Muharram dalam kalender Islam merupakan hari yang penuh sejarah. Menurut beberapa riwayat disebutkan, banyak peristiwa penting yang dialami para Nabi terjadi di hari itu pada masa lampau.

Karena itu, umat Islam hendaknya menyambut hari 'Asyura itu dengan banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu, dan juga dengan berpuasa ‘Asyura dan Tasu'a atau puasa pada tanggal 10 Muharram dan satu hari sebelumnya.

Hari 'Asyura 10 Muharram 1443 Hijriyyah tahun ini bertepatan dengan hari Kamis 19 Agustus 2021.

Anjuran untuk berpuasa di hari 'Asyura tersebut karena pahalanya sangat besar dan dapat menghapus dosa-dosa selama satu tahun. 

Dalam konteks sejarahnya diceritakan bahwa Sayyidah 'Aisyah, istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam, menyatakan bahwa hari 'Asyura adalah hari orang-orang Quraisy berpuasa di masa Jahiliyah, Rasulullah pun juga ikut mengerjakannya. 

Hingga pada zaman Islam, setelah berhijrah ke Madinah, Nabiyyullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam terus mengerjakan tradisi puasa 'Asyura itu dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa juga. 

Baru setelah diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan, Nabi Shallallahu ' Alaihi Wasallam menetapkan: "Barangsiapa yang menghendaki berpuasa 'Asyura puasalah, dan siapa yang tidak ingin boleh meninggalkannya." (H.R. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)   

Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anh, seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir al-Quran, meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di sana mengerjakan puasa 'Asyura. Nabi pun bertanya tentang alasan mereka berpuasa. Mereka menjawab: "Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah."

Nabi bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada mereka."

Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga. (H.R. Bukhari, No: 1865 & Muslim, No: 1910).

Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'Anh mengatakan: Hari 'Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: "Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu." (H.R. Bukhari, No: 1866; Muslim, No: 1912).

Dari uraian di atas nyatalah bagi kita, bahwa hari 'Asyura merupakan hari bersejarah yang penuh hikmah. 

Kita hendaknya menyambut hari itu dengan banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu untuk menata hari ini dan hari depan. 

Kita menyambutnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, yaitu dengan jalan, antara lain: mengerjakan puasa sunnah pada hari 'Asyura atau tanggal 10 Muharram dan tanggal 9, sebelumnya.

Keutamaan puasa pada hari ini di antaranya disebutkan dalam hadits:  Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam ditanya tentang puasa 'Asyura, beliau menjawab: "Puasa pada hari 'Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (H.R. Muslim, No: 1977)    

Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan: "Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu menyebutnya bulan Muharram." (H.R. Nasa-i, No: 1614)   

Selain puasa sunnah, amalan lain yang penting dilakukan pada hari 'Asyura ialahbmemperbanyak pengeluaran uang belanja untuk keluarga.

Mengenai hal ini Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya pada hari 'Asyura, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu sepanjang tahun." (H.R Baihaqi, No: 3795).

Dan juga dengan memperingati hari 'Asyura, kita dapat mengambil pelajaran dari perjuangan para Nabi dan Rasul terdahulu. 

Misi mereka pada dasarnya adalah sama: menegakkan aqidah Islamiyah, meyakini ke-Esaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Peristiwa masa lalu merupakan cermin bagi kita untuk berusaha memisahkan kebenaran dan kebathilan, memisahkan yang baik dan buruk, agar dapat meratakan jalan bagi kita untuk menjangkau masa depan yang baik. 

Semua peristiwa dan kejadian-kejadian yang ada dalam alam semesta ini merupakan pelajaran yang bermanfaat bagi orang-orang yang mempergunakan akalnya. 

Pada pergantian siang dan malam, pada pergantian musim, dan pada segala sesuatu di alam ini, sebenarnya terdapat tanda bahwa sesungguhnya Allah itu adalah Maha Besar lagi Maha Kuasa.    

Berikut berbagai peristiwa penting dari sejarah para Nabi yang, menurut riwayat, terjadi pada tanggall 10 Muharram:

 (1) Nabi Adam 'Alaihis Salam 

       bertobat kepada Allah dari dosa-

       dosanya dan tobat tersebut 

       diterima oleh-Nya. 

(2) Berlabuhnya kapal Nabi Nuh 

      'Alaihis Salam di bukit Zuhdi 

      dengan selamat, setelah dunia 

      dilanda banjir yang 

      menghanyutkan dan    

      membinasakan. 

(3) Selamatnya Nabi Ibrahim 

     'Alaihis Salam dari siksa raja 

      Namrud, berupa api yang 

      membakar. 

(4) Nabi Yusuf 'Alaihis Salam 

      dibebaskan dari penjara Mesir 

      karena terkena fitnah. 

(5) Nabi Yunus 'Alaihis Salam 

      selamat, keluar dari perut ikan. 

(6) Nabi Ayyub 'Alaihis Salam 

      disembuhkan Allah 'Azza Wa 

      Jalla dari penyakit kulitnya. 

(7) Nabi Musa 'Alaihis Salam dan 

      umatnya kaum Bani Israil 

      selamat dari pengejaran Fira'un 

      di Laut Merah.

Banyak lagi peristiwa lain yang terjadi pada hari sepuluh Muharram itu, yang menunjukkan sebagai hari yang bersejarah, yang penuh kenangan dan pelajaran yang berharga. 

Wallohu A'lam.

_______________________

Sumber: 

https://islam.nu.or.id/post/read/81580/beberapa-peristiwa-penting-para-nabi-pada-10-muharram

https://regional.inews.id/berita/15-peristiwa-penting-para-nabi-yang-terjadi-pada-10-muharram