Langsung ke konten utama

Sehat Penuh Berkah atau Wafat Husnul Khatimah

Gambar: Do'a memohon husnul khatimah, "Ya Allah, berikanlah kepada kami akhir hidup yang baik."


MENGGAPAI HUSNUL KHATIMAH

Juli 2021

Oleh :

Dra. Nihayatul Laili Yuhana, M.Pd.I

PENYULUH AGAMA ISLAM FUNGSIONAL 

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN NGANJUK


Betul sekali Yoweri Kaguta Museveni (77 tahun), presiden Republik Uganda, ketika mempersamakan situasi dunia menghadapi pandemi corona ini dengan situasi semasa perang.

Dalam pidato terbaiknya, pada satu kesempatan di tahun 2020, Kaguta menegaskan:

"Dunia saat ini sedang berperang. Perang tanpa senjata dan peluru. Perang tanpa tentara manusia. Perang tanpa batas. Perang tanpa perjanjian gencatan senjata. Perang tanpa arena. Perang tanpa zona terlarang.

Tentara dalam perang ini tanpa ampun. Tidak memiliki setitik pun rasa kemanusiaan. Tidak pandang bulu - tidak peduli apakah anak-anak, wanita, atau tempat ibadah yang diserangnya. 

Tentara ini tidak tertarik pada pampasan perang. Tidak ada niat untuk mengubah rezim. Tidak peduli tentang sumber daya mineral yang kaya di bawah bumi. Bahkan tidak tertarik pada hegemoni agama, etnis atau ideologis. Ambisinya tidak ada hubungannya dengan superioritas rasial. 

Ini adalah tentara yang tidak terlihat, cepat, dan sangat efektif.

Ia adalah Coronavirus.

Agenda satu-satunya adalah panen kematian. Ia hanya akan kenyang setelah mengubah dunia menjadi satu lahan kematian besar. 

Dunia sedang berperang.

Semasa perang, Anda tidak bisa memaksakan menggunakan kebebasan Anda. Justeru Anda rela menyerahkannya sebagai imbalan untuk bertahan hidup.

Selama perang, Anda tidak khawatir anak-anak Anda tidak bersekolah.

Selama perang, Anda tidak mengeluh kelaparan. Anda menahan lapar dan berdo'a agar Anda bisa hidup untuk makan lagi.

Semasa perang, Anda bersyukur kepada Tuhan karena diberikan kesempatan masih hidup di dunia ini."

MENGHINDARI SU-UL KHATIMAH

Maka, menurut hemat penulis, dalam situasi kecamuk perang dunia oleh tentara kolonial pandemi corona sekarang ini, do'a relevan kita, antara lain, adalah: 

"Ya Alloh, kepada kami semua, berikanlah hidup sehat tanpa terpapar corona dan penyakit lainnya, atau, kalaulah kematian adalah lebih baik bagi kami, maka takdirkanlah kami meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin."

Husnul khatimah, iya, husnul khatimah

Dalam konteks wafatnya seorang muslim, husnul khatimah merupakan karunia terbesar dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tak tertandingi oleh apa pun. Keadaan wafat husnul khatimah, sungguh, itulah yang kita dambakan.

Sebaliknya sebagai muslim sudah pasti kita sama sekali tidak mengharapkan wafat su-ul khatimah.

Su-ul khatimah adalah hasil akhir hidup yang jelek. Contohnya; orang yang asalnya senantiasa melakukan kebaikan, tetapi di akhir kehidupannya ia melakukan keburukan dan kemaksiatan serta kedurhakaan hingga maut mendatanginya.

Su-ul khatimah terjadi ketika seseorang terbujuk rayu melakukan kedurhakaan dan tenggelam di dalamnya. Ia dikendalikan kedurhakaan sampai maut menjemputnya atau maut telah menjempunya sebelum ia sempat bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ada sebab-sebab yang memicu seseorang mengalami su-ul khatimah. Di antaranya, kerusakan akidah, banyak bermaksiat, tidak istiqamah, dan iman yang lemah. Para orang-orang saleh sangat takut bila su-ul khatimah menimpa dirinya.

Sufyan ats-Tsauri ('ulama salaf, w. 161 H.) pernah menangis dari malam hingga pagi hari. Lalu, beliau ditanya, “Apa ini hanya karena dosa?” Maka, beliau mengambil jerami dari tanah lalu berkata, “Sesungguhnya, dosa lebih ringan dari ini (jerami), akan tetapi aku menangis karena takut su-ul khatimah.’’

Untuk itu, hendaknya kita takut bila su-ul khatimah menimpa diri kita. Bila seseorang su-ul khatimah di akhir hayatnya, kebaikannya akan terhapus. Lebih dari itu, bila matinya dalam keadaan murtad, ia akan mendapatkan laknat.

Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah (2) : 217).

Agar terhindar dari su-ul khatimah, hendaknya kita menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan hendaknya beristiqamah dalam melaksanakan ketaatan yang diiringi dengan keikhlasan.

Abdul Haq Al-Isybili (w. 581H.) berkata, “Ketahuilah, su-ul khatimah tidak menimpa orang yang lahirnya selalu istiqamah dan batinnya sangat bersih. Selain itu, segera bertobat jika kita terjerumus dosa dan kemaksiatan. Jangan ditunda-tunda karena hal ini bisa menjadikan kita mati su-ul khatimah.’

MERAIH HUSNUL KHATIMAH

Akhirnya, kita bermohon kepada Allah agar Dia melindungi kita dari su-ul khatimah. dan menganugerahkan kepada kita husnul khatimah. Amin. 

Husnul khatimah ialah akhir hidup yang baik, yakni akhir hidup seseorang dalam keadaan memeluk erat agama Islam.

Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah melarang keras atas kita dari meninggal dunia kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam. 

Firman-Nya di dalam Surat Ali 'Imran, ayat 102: 

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."

Sekali lagi, wafat dalam keadaan Islam, itulah yang disebut dengan husnul khatimah.  

Menurut Sufyan Al-Tsauri ('ulama salaf, w.161 H.) ada 4 (empat) cara yang bisa dilakukan seseorang untuk menggapai husnul khatimah sebagai berikut: 

1. Menjaga iman dan ketakwaaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara istiqamah. 

Siapa  pun yang menginginkan terjaga iman dan ketakwaannya hendaknya menjauhi benar-benar hal-hal yang bisa merusak  iman dan ketakwaan. Ia  harus bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan, apalagi terhadap syirik.

Hal itu bisa dicapai, di antaranya dengan membaca do'a seperti yang diajarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:  

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) yang aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui." 

2. Berusaha sungguh-sungguh memperbaiki diri lahir batin. 

Hendaknya, niat  dan tujuan semua amal saleh harus benar-benar bersih lahir batin. Tidak ada niat dalam beribadah kecuali semata-mata karena untuk mencari ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Sebagaimana yang kita ucapkan dalam doa iftitah setiap kali memulai shalat yang jika diindonesiakan menjadi: 

"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."

3. Senantiasa berdo'a kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan Islam.

Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam memberikan contoh doa husnul khatimah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an, Surat Yusuf, ayat 101 yang artinya: 

"Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh."

4. Senantiasa berdizkir kepada Allah dalam keadaan apa  pun. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran, Surat 152, yang artinya: 

"Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian."

Ayat di atas menegaskan janji Allah bahwa siapa pun yang berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka Allah akan senantiasa mengingat orang itu. Allah akan selalu memberinya petunjuk dan pertolongan.   

Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapat hidayah dan taufiq dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sampai akhir hidup kelak, ketika ajal tiba, kita tetap dalam keadaan Islam, berarti kita memperoleh husnul khatimah. 

Amin ya Rabbal 'Alamin.

Sumber:

https://m.industry.co.id/read/88799/jutaan-penduduk-dunia-menangis-baca-pidato-presiden-uganda-ini-pidato-covid-terbaik-pemimpin-dunia-untuk-bangsanya
Diakses pada 14-07-2021.

https://www.republika.co.id/berita/n29gof/suul-khatimah
Diakses pada 13-07-2021.

https://islam.nu.or.id/post/read/81236/empat-ikhtiar-meraih-husnul-khatimah
Diakses pada 12-07-2021.

Komentar

  1. Semoga kita ditetapkan iman islam kita hingga husnul khotimah... Aamiiin

    BalasHapus
  2. Aamiin Ya Robb Semoga kita selalu hidup dalam keimanan dan mati khusnul Khotimah dengan membawa keimann

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. bagus banget untuk motivasi ibadah: perbanyak ingat mati 👍👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Baru Pengajian

COVID-19 MEMAKNAI DAN MENANGGULANGI DALAM SKALA IMAN

Bimbingan Perkawinan di KUA Berbek