MEMBUMIKAN AL-QUR’AN SEBAGAI PENETRALISIR DAN PENANGKAL BALA'



MEMBUMIKAN AL-QUR’AN SEBAGAI

 PENETRALISIR DAN PENANGKAL BALA'

Maret 2020

Oleh :
DraNihayatul Laili Yuhana, M.PdI
PENYULUH AGAMA ISLAM FUNGSIONAL 
KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KAB. NGANJUK


1.       KEUTAMAAN AL QUR'AN

Sudah maklum dan mafhum bahwa kitab - kitab samawi yang diturunkan Alloh ke bumi berjumlah 104 kitab,  100 berupa shuhuf atau lembaran-lembaran dan yang 4 adalah kitab Taurat, kitab Zabur, kitab Injil dan kitab Al Qur'an. Al Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan lewat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi kehidupan ummatnya dan membacanya bernilai ibadah dan diberi pahala.

Al Qur'an adalah kitab tersempurna dari kitab-kitab yang diturunkan Allah. Kemu'jizatan Al Qur'an dipertegas Allah dalam firmanNYA, yakni di Q.S al Baqoroh : 23-24


"Dan jika Kalian meragukan Al Qur'an yang Kami turunkan kepada hamba Kami ( Muhammad ), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong - penolong kalian selain Allah, jika Kalian orang-orang yang benar. Jika Kalian tidak mampu membuatnya, dan pasti tidak akan mampu, maka takutlah kalian akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir".

Setiap huruf dari huruf-huruf Al Qur'an, setiap ayat, dan setiap suratnya, pastinya memiliki sirri / rahasia yang tersimpan didalamnya dan keutamaan-keutamaan tentunya, selain kandungan arti yang sangat mendalam dan luas yang menjadi sumber pedoman kehidupan bagi ummat Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena kebenaran Al Qur'an yang tidak mungkin dipungkiri dan tak mungkin terbantahkan, tak heran jika banyak para ilmuwan-ilmuwan barat pada abad milenial ini menjadi muslim sebab penelitian dan risetnya untuk menguji dan membuktikan kebenaran apa-apa yang disebutkan didalam Al Qur'an.

Tak mungkin kita mampu menyebutkan keutamaan-keutamaan Al Qur'an secara keseluruhan, karena kemu'jizatan Al Qur'an tidak akan pernah usang sampai hari Kiamat. Al Qur'an adalah pedoman kehidupan dunia dan akhirat, oleh karena itu tuntutan dan petunjuknya pun untuk menata kehidupan dunia dan akhirat juga.

Diantara keutamaan Al Qur'an dibanding kalam-kalam yang lain, sebagaimana yang disabdakan Rosulullah SAW secara global adalah sebagai berikut :

1.       Al Qur'an keutamaannya mengungguli seluruh kalam.


فضل القرأن على سائر الكلام كفضل الرحمن على سائر خلقه


"Keutamaan Al Qur'an dibanding seluruh kalam, bagaikan keutamaan Allah yang maha Pengasih atas seluruh makhluk NYA".

2.       Al Qur'an akan memberi syafa'at /pertolongan pada pembacanya.


إقرأوا القرأن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه


"Bacalah Al Qur'an, karena sesungguhnya ia akan datang besok pada hari Kiamat sebagai penolong bagi pembacanya".


3.       Orang yang melanggengkan membaca Al Qur'an akan mendapatkan keberuntungan hidup, kematian syahid, keselamatan saat di mahsyar, tempat teduh saat panasnya hari mahsyar, dan sentiasa mendapatkan petunjuk, terbentengi dari setan serta berat timbangan amal baiknya.



"Jika kalian menginginkan kehidupan orang-orang yang beruntung, kematian orang-orang yang mati syahid, keselamatan saat di mahsyar, tempat teduh saat panasnya hari kiamat, dan mendapatkan petunjuk dari kesesatan, maka langgengkanlah membaca Al Qur'an, karena ia adalah firman Allah yg maha rahman, benteng kokoh dari setan dan pemberat timbangan amal kebaikan".

4.       Orang yang mendengarkan bacaan Al Qur'an akan dicatat untuknya kebaikan yang berlipat ganda dan bacaan Al Qur'an akan menjadi nur/cahaya bagi pembacanya besok di hari Kiamat.





"Barangsiapa mendengarkan satu ayat dari kitabullah ( Al Qur'an ), maka dicatat baginya kebaikan yang dilipatgandakan. Dan barangsiapa membaca satu ayat dari kitabullah, maka akan menjadi cahaya baginya besuk pada hari Kiamat".

5.     Seseorang yang mengajari Al Qur'an pada anaknya, akan menjadi sebab ia mendapat maghfiroh & diangkat derajatnya.


         

"Barangsiapa mengajari Anaknya Al Qur'an dengan melihat mushaf, maka diampuni untuknya dosa yang telah lalu dan dosa yang akan datang. Dan barangsiapa mengajari anaknya Al Qur'an dengan menghafal diluar kepala, maka pada saat si anak membaca satu ayat, maka Allah angkat sebab satu ayat itu derajat ayahnya sampai selesai hafalannya dari Al Qur'an"

Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan Al Qur'an baik penggalan ayat, per-ayat atau persurat yang tidak dapat kami tulisankan disini. Rosulullah SAW jelas-jelas mempertegas keutamaan dan rahasia serta keajaiban Al Qur'an yang tak mungkin habis jika digali, dengan sabda singkat Beliau :

إن للقرأن ظهرا و بطنا و حدا و مطلعا

"Sesungguhnya bagi Al Qur'an ada makna dhohir, makna batin, batasan/ketentuan dan sumber  yang bisa digali dengan istinbat"

Saking luas, dalam dan tingginya kandungan arti yang tersirat dan tersurat dalam Al Qur'an, Sayyidina Aly KarromallaHu WajHaH berkata :


"Jika Aku berkemauan/menghendaki, maka Aku  bisa membebani muatan tujuh puluh unta dari tafsirnya Fatihatil Kitab"

Dari perkataan Sayyidina Aly K.W, menjadi jelaslah bahwa sesungguhnya rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al Qur'an tidak akan pernah habis saat digali dan keajaiban-keajaibannya tidak terhingga. Yang demikian itu tentunya sesuai dengan kadar kesucian hati penggalinya. Dawuh Sayyidina Aly K.W menunjukkan bahwa sesungguhnya tafsir itu bukanlah sesuatu yang didengar & naqly sebagaimana ayat yg diturunkan.

Doa Rosulullah SAW untuk Sahabat Abdullah bin Abbas R.A ;

    

Dan firman Allah ;

                                       

Memberikan ketetapan bahwa bagi ahli ilmu boleh menggali hukum dan kandungan arti Al Qur'an dengan ijtihad. Hal itu pun menunjukkan bahwa tafsir, ta'wil dan istinbat tidak terhenti hanya sebatas murni mendengarkan dawuh saja.

2. MEMBUMIKAN AL QUR'AN SEBAGAI PENETRALISIR DAN PENANGKAL BALA'


Pandemi COVID 19 sangat terasa dampaknya bagi penduduk dunia Internasional dalam kurun beberapa bulan terakhir ini. Penyebaran & penularannya yang terhitung cepat secara Internasional menimbulkan kecemasan, kegelisahan, kegusaran, dan kekhawatiran serta ketakutan secara Internasional pula. Baik kekhawatiran akan kemungkinan terkena wabah jika keluar secara bebas dan tanpa pengamanan yang memadai, kekhawatiran pencekalan, isolasi & karantina, kekurangan persediaan bahan makanan pokok, kekhawatiran jika melanggar perundangan terkait hingga harus membayar denda atau dipenjarakan, kekhawatiran karena kurang bebasnya melaksanakan ibadah ditempat umum secara umum, kekhawatiran kehabisan tabungan, dan pengangguran, serta kekhawatiran-kekhawatiran yang lain.

Dari beberapa dampak Pandemi COVID 19 berupa kecemasan, kegalauan, kegelisahan, kegusaran, kekhawatiran bahkan ketakutan itu, tentunya butuh penanganan, penetralisiran dan solusi agar tidak semakin menjadi-jadi yang akan melemahkan iman. Ketenangan jiwa sangat dibutuhkan agar menjadi pemupuk mental yang kuat untuk menghadapi kondisi ini sehingga bisa berfikir jernih untuk mendapatkan solusi tercepat dan terbaik, tentunya yang paling penting lagi adalah segera turunnya rahmat Allah sebagai solusi yang paling terbaik dan terberkah.

Islam menawarkan solusi terbaik dan terberkah itu dalam firman Allah SWT dalam Q.S Ath_Thalaq :

 

"Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar. Dan memberi rezeki dari arah yang tak dikira-kira. Dan barangsiapa berserah diri pada Allah, maka Dia akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh Allah telah menjadikan ketentuan bagi setiap sesuatu".

Q.S Ath_Thalaq : 4

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

"Dan barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya".

Meningkatkan ketakwaan dan berserah diri kepada Allah dalam kondisi Pandemi COVID 19 adalah solusi terbaik yang akan menjadi sebab kita mendapatkan jalan keluar, rezeki yang tak terkira-kira, dan kecukupan kebutuhan, serta dimudahkan setiap urusan dari kondisi kekhawatiran dan himpitan keadaan ini.

Dan tawaran solusi berikutnya lewat lisan mulia Rosulullah Muhammad SAW dalam sabdanya :



"Tidaklah berkumpul satu kaum di satu rumah dari rumah-rumah Allah dalam keadaan membaca kitabullah (Al Qur'an) dan tadarrus diantara mereka kecuali turun atas mereka ketenangan jiwa, dipenuhi/diliputi rahmat Allah, dikelilingi malaikat dan disebut/dibanggakan Allah dihadapan para Malaikat. Dan barangsiapa menghatamkan Al Qur'an pada pagi/siang hari, maka para Malaikat memohonkan ampun sampai sore hari. Dan barangsiapa menghatamkan Al Qur'an pada malam hari, maka para malaikat memohonkan ampun sampai pagi hari".

Dari kandungan arti hadits diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca dan tadarrus Al Qur'an bisa menjadi penenang jiwa bagi yang sebelumnya memiliki kecemasan, kegelisahan, gundah gulana, kegalauan, kekhawatiran bahkan ketakutan khususnya pada kondisi Pandemi COVID 19 ini. Dengan bahasa lain kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan karena dampak dari Pandemi COVID 19 bisa dinetralisir dan ditangkal dengan membumikan Al Qur'an untuk mengudara dan melangitkannya dengan cara membaca dan tadarrus atau simaan bahkan khataman Al Qur'an. Karena disamping ketenangan jiwa yang didapat, ternyata rahmat Allah senantiasa turun dan malaikat pun menjadi benteng bagi pembaca, pendengar dan penyimak bacaan Al Qur'an terlebih di bulan suci Ramadhan yang penuh dengan ampunan, rahmat, keberkahan ini.

Dalam sebuah hikayah diceritakan, bahwa konon di sebagian negeri dari Bani Israel terdapat kaum yang sangat melampaui batas kejahatan dan keburukannya karena mereka mengerjakan pekerjaan setan dan tidak menerima nasehat para Nabi dan Ulama', hingga Allah murka kepada mereka dan memerintahkan malaikat Jibril untuk membalik bumi negeri itu, kemudian Jibril memerintahkan para Malaikat untuk mengerjakannya, kemudian para malaikat pun mengerjakan membalik bumi itu. Setelah selang beberapa waktu para Malaikat mengerjakannya, malaikat Jibril matur kepada Allah : "Ya Robbi, izinkan Aku melihat bagian dalam negeri itu (pelosok), apakah disana masih ada orang shalih atau tidak? Kemudian Allah mengizinkannya, "Berangkatlah wahai Jibril sebagaimana keinginanmu!". Kemudian Berangkatlah Jibril menuju pelosok negeri itu, dan ternyata Ia menemukan sesosok wanita yang lemah berada di rumah kecil yang sedang mengajari putranya huruf-huruf Hijaiyyah sehingga si anak mengerti dan mampu membaca ;


Kemudian kembalilah Jibril dengan segera kehadirat Allah dan melaporkan apa yang ada disana dari keadaan si wanita itu. Akhirnya Allah memberikan keputusan, wahai Jibril Aku telah mengampuni wanita itu dan semua orang yang ada di negeri itu. Dan Janganlah kalian para malaikat membalik bumi negeri itu!. Hingga akhirnya semua selamat dan aman sebab barokahnya pembelajaran yang dilakukan wanita itu dan barokahnya bacaan Ta'awwudz, Basmalah dan Hamdalah putranya.

Dari hikayah diatas, diurungkannya bala' berupa adzab dibaliknya bumi sebagian negeri Bani Israel sebab barokahnya pengajaran dan bacaan Ta'awwudz, Basmalah dan Hamdalah, bisa menjadi ibroh/i'tibar dan teladan bagi kita yang saat ini dalam kondisi Pandemi COVID-19 harusnya lebih membumikan bacaan, tadarrusan, simaan dan khataman Al Qur'an yang notabenya lebih banyak dari pada sebab diselamatkannya negeri sebagian Bani Israel itu, agar kita ternetralisir, tertangkal, diselamatkan serta terbebas dari wabah COVID-19. Amin

Mari kita budayakan gerakan membumikan Al Qur'an untuk melangitkannya, memasyarakatkan Al Qur'an dan meng_Al Qur'ani masyarakat agar kita senantiasa mendapatkan ridloNya, ampunan, rahmat, berkah dan anugerahNya serta terselamatkan dunia dan akhirat. Khususnya dibulan Ramadhan dalam wabah COVID-19 ini, semoga berkah Al Qur'an al_Karim dan berkah Ramadhan, Allah selamatkan Kita, keluarga Kita, masyarakat kita dan Bangsa Indonesia dengan kehidupan yang penuh dengan kecukupan & kemakmuran. Amin

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Amin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Baru Pengajian

COVID-19 MEMAKNAI DAN MENANGGULANGI DALAM SKALA IMAN

Bimbingan Perkawinan di KUA Berbek